Selasa, 21 April 2020

Pencak Silat di Era Globalisasi, Tema 4, Subtema 1, Pembelajaran 3

Kabid Dikdas
Silat merupakan tradisi yang diturunkan secara lisan, dari guru ke muridnya. Hampir tiap daerah di Nusantara memiliki tokoh pendekar silat kebanggaan. Pencak silat memiliki gerakan unik yang mengalir dengan koreografi layaknya tarian. Dalam tiap gerakan juga terkandung filosofi. Hal ini membuat pencak silat menjadi salah satu ilmu bela diri yang menarik minat dunia. Negara anggota Persilat (Persekutuan Pencak Silat Antar-Bangsa) saat ini telah mencapai 47 negara.

Di belahan dunia yang berbeda, berkembang juga berbagai jenis olahraga bela diri. Karate dari Jepang, Taekwondo dari Korea, Capoeira dari Brasil, serta Muay Thai dari Thailand merupakan beberapa contoh olahraga bela diri yang juga dikenal dan dipelajari di Indonesia. Globalisasi memberikan kemungkinan mudahnya pertukaran ilmu, termasuk ilmu bela diri. Sebagai generasi penerus, kamu mempunyai tanggung jawab untuk melestarikan pencak silat. Salah satu caranya adalah dengan mempelajarinya. Kamu akan melanjutkan mempelajari olahraga bela diri pencak silat. Kamu akan mempelajari teknik dasar dalam gerakan pencak silat. Teknik dasar tersebut meliputi: kuda-kuda dengan pola langkah, pukulan, dan tangkisan. Mari kita pelajari terlebih dahulu tentang kuda-kuda. Kuda-kuda adalah teknik yang memperlihatkan sikap dari kedua kaki dalam keadaan statis. Teknik ini digunakan untuk mendukung sikap pasang Pencak Silat. Kuda-kuda juga dipergunakan sebagai latihan dasar Pencak Silat untuk memperkuat otot-otot kaki. Adapun kuda-kuda dapat dipahami sebagai berikut.
1. Kuda-kuda tengah
Kuda-kuda tengah: kedua kaki melebar sejajar
dengan bahu dan berat badan ditopang secara
merata oleh kedua kaki, dapat juga dilakukan
dengan posisi serong. Posisi kedua telapak kaki
serong membentuk sudut sekitar 30 derajat.
2. Kuda-kuda depan
Kuda-kuda depan: salah satu kaki berada di
depan sedangkan kaki lainnya berada di belakang
dan berat badan ditopang oleh kaki depan. Posisi
kedua telapak kaki membentuk sudut sekitar 90
derajat.
3. Kuda-kuda samping
Kuda-kuda samping: posisi kedua kaki melebar
sejajar dengan tubuh dan berat badan ditopang
oleh salah satu kaki yang menekuk. Posisi kedua
telapak kaki sejajar membentuk sudut sekitar 60
derajat.
Tentunya kamu telah mempelajari pola langkah dalam silat yaitu pola langkah: ke depan, ke belakang, dan ke samping. Perhatikan gambar dibawah ini.

1.a. A1-D1: Langkah lurus depan kiri
b. A2-D1: Langkah lurus depan kanan
c. A1-D2: Langkah lurus mundur kiri
d. A2-D2: Langkah lurus mundur kanan
2. a. A1-B1: Langkah samping kiri
b. A2-B2: Langkah samping kanan
3. a. A1-C1: Langkah serong depan kiri
b. A2-C2: Langkah serong depan kanan
c. A1-C3: Langkah serong belakang kiri
d. A1-C4: Langkah serong belakang kanan.
Di era globalisasi sekarang ini, tentunya kita sering menyaksikan olahraga bela diri Pencak Silat ditayangkan dalam acara-acara televisi. Sedangkan televisi dapat menyala karena adanya energi listrik. Bagaimana energi listrik dari pembangkit listrik bisa sampai ke rumah kita?

Ayo Membaca
Amati gambar berikut dengan teliti dan baca teks pejelasan dalam hati.

Menyalurkan Energi Listrik
Bagaimana Listrik Sampai ke Rumahmu?

Listrik memiliki peran penting di era globalisasi. Tidak dapat dimungkiri, bahwa globalisasi terjadi karena perkembangan teknologi di berbagai bidang, yang didukung oleh peran listrik sebagai sumber energi di dalamnya. Listrik dapat dihasilkan dengan memanfaat sumber energi yang tersedia di alam, seperti: aliran air sungai (PLTA), panas bumi (PLTU), aliran angin (PLTA), dsb.
Setelah energi listrik dihasilkan di pusat pembangkit, energi listrik tersebut kemudian dinaikkan tegangannya oleh transformator penaik tegangan hingga 500 kv, baru kemudian disalurkan ke berbagai tempat menggunakan sistem transmisi yang dinamakan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET), yang menyalurkan energi listrik dari pusat-pusat pembangkit. Setelah melalui SUTET yang melintasi wilayah pegunungan atau hutan-hutan, energi listrik kemudian masuk ke gardu induk. Di gardu induk energi listrik diturunkan tegangannya oleh transformator penurun tegangan menjadi tegangan menengah 20 kv. Kemudian energi listrik disalurkan ke gardu-gardu distribusi dan diturunkan kembali tegangannya dalam gardu distribusi menjadi tegangan rendah 220 volt, tegangan sebesar ini sudah sesuai dengan kebutuhan rumah tangga. Akhirnya, energi listrik disalurkan ke rumah-rumah warga.

Dengan adanya listrik, kini masyarakat dapat mengakses informasi yang berasal dari berbagai belahan dunia. Tanpa listrik, tentunya hal tersebut tidak akan bisa terjadi. Lalu bagaimana dengan daerahmu? Apakah kamu telah merasakan manfaat listrik dalam kehidupan sehari-hari di rumah?

Jawab pertanyaan berikut berdasarkan teks. Diskusikan bersama teman untuk mendapatkan jawaban yang lengkap dan tepat.

1. Apa saja jenis sumber daya alam yang bisa digunakan untuk membangkitkan energi listrik?
Jawaban:
Jenis sumber daya alam yang bisa digunakan untuk membangkitkan energi listrik diantaranya aliran air sungai (PLTA), panas bumi (PLTU), aliran angin (PLTA).

2. Apa fungsi SUTET pada sistem transmisi energi listrik?
Jawab:
Fungsi SUTET pada sistem transmisi energi listrik adalah menyalurkan energi listrik dari pusat-pusat pembangkit menuju gardu induk.

3. Mengapa energi listrik dari pusat pembangkit listrik perlu dinaikkan lalu diturunkan tegangannya sebelum disalurkan ke rumah-rumah?
Jawab:
Energi listrik dari pusat pembangkit listrik perlu dinaikkan lalu diturunkan tegangannya sebelum disalurkan ke rumah-rumah tujuannya ialah untuk memperkecil kerugian daya listrik pada saluran transmisi, dan diturunkan tegangannya sebelum disalurkan ke rumah yaitu agar sesuai dengan kebutuhan rumah tangga.

4. Bagaimana sistim transmisi tersebut memiliki peran penting di era globalisasi sekarang ini? Jelaskan dengan singkat.
Jawab:
Dengan adanya listrik, kini masyarakat dapat mengakses informasi yang berasal dari berbagai belahan dunia. Tanpa listrik, tentunya hal tersebut tidak akan bisa terjadi.

Kamu telah memahami proses menyalurkan energi listrik dengan sistem transmisinya. Komponen utama pada proses penyaluran energi listrik adalah sistem transmisi, sistem distribusi, serta transformator penaik dan penurun tegangan. Siapakah penemu sistem transmisi tersebut? Baca informasi singkat berikut untuk menambah wawasan ilmu pengetahuanmu.

Nikola Tesla seorang berkebangsaan Yugoslavia, adalah penemu sistem pembangkit dan transmisi listrik pada tahun 1895. Sejak kecil Nikola memiliki rasa ingin tahu yang besar tentang berbagai hal. Ia sangat menyukai matematika dan fisika. Ia pernah bekerja sama dengan Thomas Alva Edison dan merancang 24 jenis dinamo. Setelah Michael Faraday menemukan energi listrik, Nikola mengembangkan penemuan tersebut dengan membangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA) pertama di dunia. PLTA tersebut memanfaatkan air terjun Niagara di Amerika. Maka sejak saat itu listrik pun menerangi dunia hingga sekarang.

Berkat penemuan Nikola Tesla, kini sebagian besar warga dunia bisa menikmati listrik. Kita harus bersyukur pada Tuhan yang telah menyediakan beragam sumber daya alam untuk bisa digunakan sebagai pembangkit energi listrik.